Musyahadah Senja Bergerimis

bukankah sebentar lagi malam menjelang
burung-burung pun sudah pada hinggap bersarang
sungguh! senja mestinya bukan sekadar kehampaan
memaknai gerimis saja, sepertinya kita
tak lagi mempunyai rasa malu
padahal siapa berlepot noda seharian?
padahal
pertanggungjawaban juga tak kenal tangguh waktu
yang akan memburu engkau atau aku, selalu!

Bumidamai, Yogyakarta.

19 thoughts on “Musyahadah Senja Bergerimis

  1. wuuiiih, suka banget kalimat endingnya.. mantap mas Akhmad!

    “padahal
    pertanggungjawaban juga tak kenal tangguh waktu
    yang akan memburu engkau atau aku, selalu! “

  2. “Padahal…”

    aku membacanya dengan cara dan posisi duduk yang biasa
    pun begitu, para kata tetap menyentakku, memaksa kaki kananku naik mengganti kaki kiri yang kini tergeletak tegang d lantai keramik…

    Luar biasa..
    Salam kenal

  3. Ping-balik: Inspirasi « Inspirasi

Tinggalkan Balasan ke akhmad muhaimin azzet Batalkan balasan