serupa kepasrahan yang membasahi pagi
masih berapa rakaat lagi kita memburu
padahal daun juga berkalang suatu ketika
lebih baik berkaca, wajah siapa betapa hina
hanyalah episode pagi setetes embun hingga hati
bila dzikir setiap nafas, memunguti yang hilang
seperti peziarah dengan dada sepenuh gemetar
bersiap menghadap, kapan saja senantiasa lapang
Bumidamai,
Akhmad Muhaimin Azzet
dadaku gemetar kangmas..
semoga penuh cahaya cinta
Memang tak ada yang lebih khidmad dan menyejukan selain setetes embun pagi
Betul sekali. Terima kasih banyak ya, Mas.