Risalah Gelombang

bukan makna pertemuan dua bibir, bagi pendoa
di tepian pantai antara karang dan gelombang
adalah isyarat kerinduan cinta yang sebenarnya
pergi bergulung dan berulang, lantas mengusap
segala gerah atas rayuan sebentuk berhala

bahtera dan usia siapa dihantam garang badai
seperti berkhianat, katamu mencari pendusta
padahal kesepakatan menuju hari pulang
telah ditandai mawar, tanpa darah tertumpah
meski keburaman semua tahu tiada menyala

Bumidamai,
Akhmad Muhaimin Azzet

2 thoughts on “Risalah Gelombang

Tinggalkan Balasan ke akhmad muhaimin azzet Batalkan balasan